Saturday, May 11, 2019

Wanita yangTidak Boleh Dinikahi

Wanita yang tidak tidak boleh dinikahi Menurut Islam

Penulis H. TARMIZI ALFUJUDY
Menurut Islam, Wanita Yang Punya Sifat Ini Tidak Boleh DinikahiTerdapat hal-hal yang perlu diperhatikan demi terciptanya kebahagiaan kehidupan setelah menikah. Salah satunya perkara memilih jodoh.Kewajiban Menikah bagi umat muslim telah dijelaskan dalam Al-Quran serta Al-hadist.Namun tentunya menikah juga tidak boleh dilakukan asal-asalan. Sehingga terjadi penyesalan dengan istilah SALAH PLIH WANITA. karena tertarik dengan penampilan luarnya saja atau kesing menarik namun isinya hancur.Seorang laki-laki yang hendak menikahi wanita, sebaiknya mempertimbangkan 4 kriteria, yakni agama, nasab, kecantikan dan harta.Namun yang paling utama adalah memilih berdasarkan agama yang baik.dari Abu Huraira r.a, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya:“Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, al-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibn Majah).Di samping agama, akhlak juga sangat penting untuk diperhatikan. Seorang wanita yang memiliki akhlakul karimah Insya Allah dapat menjaga suami dan anak-anaknya secara baik.Berikut ini beberapa sifat wanita yang tidak boleh dinikahi menurut agama.1. Wanita yang suka mengeluhSifat wanita yang tidak boleh dinikahi pertama adalah yang suka mengeluh. Kebanyang kan, kalau menikahi wanita yang suka mengeluh maka suasana rumah akan terasa sumpek.Jika diberi uang sedikit mengeluh, ditimpa musibah mengeluh, setiap saat mengeluh. Hal ini tentu tidak diperbolehkan dalam islam dan bisa memicu konflik dalam keluarga.Sebagai manusia kita wajib bersyukur atas apa yang telah diterima. Jikalau mengalami musibah maka tugas kita adalah bersabar dan ikhlas2. Wanita yang suka mengaduTipe wanita berikutnya tidak sebaiknya tidak dinikahi adalah wanita yang suka mengadu. Sifat seperti ini bisa menjadi pemicu hancurnya rumah tangga.Sejatinya, seorang istri tidak boleh mengumbar kejelekan suaminya. Dan jika terjadi masalah di rumah tangga sebaiknya tidak terburu-buru mengadu pada orang tua3. Wanita yang suka mengungkit kebaikannyaSalah satu sifat yang cenderung ada pada diri wanita adalah selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan. Lebih bahaya lagi terdapat wanita yang suka mengungkit kebaikannya. Sifat tersebut tentu adalah sifat tercela. Sebab bagaimanapun juga islam tidak pernah mengajarkan untuk bersifat riya’. Perbuatan kebaikan sudah ada catatannya di sisi Allah Ta’ala. Jadi tidak perlu diumbar.4. Wanita yang tidak pernah merasa puasSifat wanita yang cenderung selalu merasa kurang dengan kata lain tamak, ini haruslah dihindari. Sifat tersebut dapat merugikan perekonomian suami bahkan menyiksa batin.Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu bahwasahnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Allah tidak akan memandang istri dengan pandangan rahmat, yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal istrinya butuh kepadanya.” (HR. An-Nasai, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).5. Wanita yang suka mengingat kejelekan orang lainSebaiknya hindarilah menikahi wanita yang bersifat pendendam dan suka mengingat kejelekan orang lain. Wanita dengan karakter demikian cenderung melupakan kebaikan-kebaikan suami.Dan yang diingat hanyalah keburukannya saja. Sifat ini bisa menghapus harapan rumah tangga bahagia dalam Islam.Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam  bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku. Ketika itu aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Seseorang bertanya, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah menjawab, “Mereka kufur kepada suami dan tidak berterima kasih atas kebaikan yang diterimanya. Walaupun sepanjang masa engkau telah berbuat baik kepada mereka, begitu mereka melihat sedikit kesalahan darimu, maka mereka berkata, ‘Aku tak pernah melihat kebaikan darimu’” (HR. Bukhari).6. Wanita yang suka berselingkuhDi jaman sekarang ini wanita bermain dengan laki-laki dianggap biasa saja. Padahal pergaulan dalam Islam memiliki batasan-batasan tertentu.Wanita tidak boleh bergaul secara bebas dengan laki-laki non muhrim. Kecuali untuk urusan-urusan penting saja. Misalnya pekerjaan, aktivitas jual-beli, urusan sekolah, dan hal-hal lain yang memang tidak bisa dihindari. Namun jika bergaul tanpa alasan, misalnya jalan-jalan berdua, duduk di taman, bercanda layaknya sesama wanita, bergandengan tangan, berpelukan dan sejenisnya, maka hal itu tentu dilarang. Cinta menurut Islam adalah perasaan sayang yang muncul setelah pernikahanMenikahi wanita dengan sifat demikian bisa membahayakan kehidupan rumah tangga. Bukan tak mungkin ia akan terbawa rayuan laki-laki lain sehingga memicu perselingkuhan. Oleh sebab itu, nikahilah wanita yang baik secara agama.7. Wanita yang terlalu hobi berdandanBerdandan memang tidak dilarang dalam islam. Justru seorang wanita dianjurkan merias diri guna menyenangkan hati  suaminya. Namun demikian, berdandan berlebihan juga tidak baik. Ini tidak hanya membuat wanita melupakan tugas utamanya sebagai istri.Tapi juga menjurus kepada sifat boros. Selain itu, seorang istri juga tidak diperbolehkan berdandan berlebihan ketika keluar rumah. Sebab bisa mengundang lirikan dari laki-laki lain. 8. Wanita yang cerewetWanita memang cenderung lebih banyak bicara dibandingkan laki-laki. Hal itu wajar-wajar saja. Namun apabila wanita terlalu banyak omong (atau kata lainnya cerewet) maka sebaiknya jangan dinikahi. Cerewet disini yang berarti dalam ruang lingkup negatif. Misalnya suka marah-marah dan mengeluh berlebihan.Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak berceloteh, orang-orang yang gemar berbicara dan al mutafaihiqun.”Orang-orang lalu bertanya : Wahai Rasulullah, kami mengetahui siapa itu orang-orang yang banyak berceloteh dan gemar berbicara, lantas siapakah al mutafaihiqun itu? Beliau bersabda, Yaitu orang-orang yang sombong.”(HR.Tirmidzi).9. Wanita yang sombongSombong atau berbangga diri jelas bukanlah sifat yang diajarkan dalam islam. Maka itu, sebaiknya hindarilah menikahi wanita yang berkarakter sombong.Sebab ucapan dari orang-orang yang sombong biasanya menyakiti hati.“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.”(QS. Al-Israa’: 37)Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim)10. Wanita yang bersifat kelaki-lakianWanita bersifat kelaki-lakian atau tomboy juga sebaiknya tidak dinikahi. Mengapa? Karena islam melaknat wanitayang menyerupai laki-laki, begitupun sebaliknya.Selain dari itu, survey juga membuktikan bahwa kebanyakan laki-laki tidak menyukai wanita dengan karakter kasar, gagah dan berpakaian mirip laki-laki. Dari Ibnu Abbas Ra berkata, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam melaknat mukhannasin (laki-laki yang menyerupai perempuan) dan mutarajjilat (perempuan yang menyerupai laki-laki). Beliau bersabda, “Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian. Maka Rasulullah SAW mengeluarkan Fulan dari rumahnya dan Umar juga mengeluarkan Fulan dari rumahnya.” (HR. Bukhari)11. Wanita yang pemalasKriteria istri yang baik dalam islam adalah yang mampu memenuhi kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Menikahi wanita pemalas tidak ada artinya.Pada dasarnya laki-laki menikah dengan tujuan agar ada seseorang yang merawat dirinya. Bukan sekedar menemani. Nah, jika istri bersifat pemalas maka otomatis pekerjaan rumah jadi terbengkalai.Tanggung jawab terhadap anak-anak pun mungkin juga tidak bisa dilakukan.12. Wanita materialistisWanita matre atau materialistis juga merupakan golongan wanita yang tidak boleh dinikahi dalam islam. Wanita dengan karakter ini bisa merugikan suami dan menghancurkan perekonomian keluarga.Selain itu, sifat boros atau menghambur-hamburkan uang juga dibenci Allah Ta’ala.13. Wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannyaKedudukan wanita dalam Islam sangatlah mulia dan dilindungi. Namun wanita yang mulia adalah wanita yang mampu menjaga kehormatannya. Sedangkan wanita yang tidak bisa menjaga dirinya misalnya saja gemar berzina, ini adalah dosa yang tak terampuni dalam islam.Wanita seperti demikian sebaiknya dihindari karena berzina adalah dosa besar. Kecuali orang tersebut sudah bertaubat, maka boleh untuk dinikahi.14. Wanita pendengkiSifat dengki (hasad) atau iri hati  adalah sifat yang dibenci oleh Allah Ta’ala. Sifat dengki bisa menyebakan penyakit ‘ain yang merugikan diri sendiri dan membuat hati sulit bersyukur. Maka itu, jauhilah sifat dengki. Dan sebaiknya hindari menikah dengan wanita pendengki.“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (An Nisaa’ 32).15. Wanita yang terlalu pencemburuOrang bilang cemburu adalah tanda cinta. Tapi ketahuilah bahwa cemburu berlebihan justru tidak baik dan bisa memicu pertikaian. Bahkan menghancurkan bahtera rumah tangga. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menikah dengan wanita yang terlalu posesif dan pencemburu. 16. Wanita yang suka mengumpatMengumpat merupakan perbuatan tercela. Seseorang yang suka mengumpat tidak hanya dibenci manusia lain, tapi juga dibenci Allah Ta’ala.Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas, Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda: “Pada malam aku diIsra’kan aku telah melalui suatu kaum yg mencakar-cakar muka mereka dgn kuku-kukunya sendiri, maka aku berkata: “Hai Jibril siapa mereka ini? jawab Jibril: Mereka ini adalah org2 yg suka mengumpat dan mereka juga suka menjaga tepi kain orang”. (HR. Abu Daud dari Anas).17.Wanita keras kepalaWanita keras kepala biasanya sulit menerima masukan. Saat salah, ia tidak mau diingatkan. Apabila diberikan nasehat juga cenderung melalaikan. Maka itu, jangan menikahi wanita berkarakter keras kepala. Sebaliknya nikahilah wanita yang lembut hati dan baik budi pekertinya. Bagi lelaki yang sholeh, memilih seorang calon istri hendaknya mengutamakan agama. Ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam adalah wanita yang memiliki ilmu agama dan santun  akhlaknya. Menikahi wanita yang demikian maka insyaAllah sudah cukup untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah.


Wednesday, May 8, 2019

Targhib Ramadhan

Targhib Ramadhan


Penulis : H. TARMIZI ALFUJUDY ,S.PdI

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dimana kita dipertemukan oleh Allah swt dengan bulan suci Ramadhan, bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’anul Karim. Maka selayaknya kita kaum Mukminin, dengan kedatangan bulan ini merasa gembira.
Kedatangan bulan ini adalah merupakan kesempatan emas yang Allah ingin berikan kepada kita untuk menggugurkan dosa-dosa kita. Karena bulan Ramadhan Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan karena adanya hikmah-hikmah yang agung sekali. Diantara hikmah dari bulan Ramadhan adalah melatih kesabaran.
Melatih kesabaran kita untuk menahan dari sesuatu yang bisa membatalkan puasa. Kesabaran yang dimaksud di sini yaitu kesabaran yang bersifat badan kita. Dimana kita sabar untuk tidak makan, kita sabar untuk kita tidak minum, kita sabar untuk menahan syahwat, jima’. Ini sebetulnya kesabaran yang bisa dikatakan yang paling rendah. Karena para ulama mengatakan bahwa sabar itu ada tiga tingkatan; tingkatan yang pertama adalah sabar dalam rangka menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala, tingkatan yang kedua adalah sabar untuk meninggalkan kemaksiatan, kemudian yang terakhir yaitu sabar dalam menghadapi musibah, lapar, haus, dahaga.

HIKMAH PUASA

Maka kenapa Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan hamba-hambaNya untuk lapar selama sebulan disiang hari? Karena disana ada hikmah-hikmah yang luar biasa juga. Apa itu?
Yang pertama, sebelas bulan kita sudah makan, minum, makan, minum. Sementara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwasanya seburuk-buruk bejana untuk dipenuhi adalah perut. Kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ
“Tidaklah anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk daripada perutnya sendiri.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
Bayangkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa bejana yang paling buruk untuk dipenuhi adalah perutnya sendiri. Kenapa? Dari makanan itu banyak penyakit-penyakit, belum lagi racun dan yang lainnya. Maka ini hikmah yang bersifat fisik. Allah ingin bersihkan badan kita. Dikeluarkan toksin-toksin, racun-racun dari tubuh kita. Tentunya insyaAllah memberikan juga kesehatan dan kekuatan didalam puasa kita.
Yang kedua, hikmah yang agung yaitu bagaimana mensucikan hati kita dengan puasa. Karena dengan kita berpuasa di bulan Ramadhan, disetiap hari kita berpuasa, di malam hari kita shalat tarawih. Maka dengan seperti itu MasyaAllah memberikan kesucian hati kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebutkan tentang kewajiban bulan Ramadhan, Allah menyebutkan hikmahnya yang agung.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah[2]: 185)
Allah menyebutkan di sini, “agar kalian bertakwa.”
Subhanallah. Taqwa adalah tujuan paling agung deri puasa. Dimana hakikat taqwa itu adalah kekuatan jiwa untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. MasyaAllah, Subhanallah. Orang yang bertaqwa ini diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak sekali keistimewaan. Maka untuk supaya sampai kepala derajat taqwa ini Allah syariatkan puasa Ramadhan.
Kita berpuasa sebulan penuh, Subhanallah.. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ
“Hendaknya kamu beribadah puasa karena ibadah puasa itu tidak ada tandingannya.” (HR. An-Nasa’i)
Bagaimana maksudnya tidak ada tandingannya? karena di dalam puasa terdapat kesabaran sementara pahala sabar tidak ada batasannya. Bukankah Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿١٠﴾
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)
MasyaAllah.. Amalan yang lain ditulis oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Sedangkan untuk puasa, tidak.
Ini hikmah yang sangat agung sekali. Membentuk ketakwaan itu bukan perkara yang mudah. Membentuk ketakwaan butuh kepada, kekuatan jiwa dan hati. Dan untuk membentuk jiwa yang taqwa ini harus dengan menyusahkan diri dulu. Bayangkan sebulan penuh puasa, hasilnya luar biasa. Memang segala sesuatu harus susah dulu. Apalagi untuk mendapatkan surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Untuk membentuk jiwa taqwa memang harus dipaksa hati kita ini.
Memang sudah sunnahtullah untuk mendapatkan kesenangan harus disertai dengan kesusahan dulu. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan bulan Ramadhan ini. Puasa 30 hari atau kurang 1 hari. Menyusahkan diri kita untuk berpuasa demi untuk membeningkan hati kita supaya hati kita lebih indah dari mutiara. Supaya hati kita berkilau dengan cahaya iman. Subhanallah.
Saudara-saudaraku, bukankah ini sebuah hikmah yang luar biasa sekali dalam kehidupan kita? Karena kesempurnaan manusia bukan dengan banyak makan, saudaraku. Orang yang banyak makan saya yakin badannya banyak penyakit.
Lihat orang-orang yang pengen sehat. Ternyata mereka harus diet. Untuk diet, makannya harus dikurangi. Biasa makan tiga piring, dikurangi setengah piring. Tidak boleh makan ini, ini, ini, menahan diri supaya badannya tetap bugar, ramping, enak. Ternyata supaya itu saja kita harus menyiksa diri. Apalagi untuk mendapatkan predikat taqwa, nggak bisa sembarangan.
Saudara-saudaraku sekalian,
Jadi, puasa Ramadhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan kepada kita ini sesuatu yang memang untuk kebaikan kita. Allah sayang kepada hambaNya terkadang dengan cara nyusahin dikit. Nabi Yusuf ‘Alaihish Shalatu was Salam kurang taqwa bagaimana lagi? Allah sayang kepada Nabi Yusuf. Allah ingin menyelamatkan Nabi Yusuf dari fitnah para wanita bangsawan. Caranya bagaimana? Dipenjara di bawah tanah bertahun-tahun. Akhirnya selamat Nabi Yusuf dari fitnah. Allah sayang kepada Nabi Yusuf.
Terkadang Allah sayang kepada hamba dengan cara nyusahin dulu. Tujuannya supaya dia mau sadar kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya ulama Salaf terdahulu ada yang berkata begini, “Kami dahulu ketika ditimpa kesusahan, kami bisa sabar. Tapi ketika kami ditimpa kesenangan kami tidak bisa sabar.”
Iya, dengan kesenangan kita jadi manja. Orang yang terbiasa senang, terbiasa enak, sehingga ibadah yang berat sedikit saja terkadang mengeluh.  Ini adalah akibat tidak sabar disaat diberikan kesenangan
Dengan demikian marilah kita laksanakan ibadah puasa ini dengan penuh kesabaran dan hati ikhlas agar mendapatkan hasil dari puasa kita dengan redha allah swt Amiiin

Wanita yangTidak Boleh Dinikahi

Wanita yang tidak tidak boleh dinikahi Menurut Islam Penulis H. TARMIZI ALFUJUDY Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan demi terc...