Kembali ke jalan Allah
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ
مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ
تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،
وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ
الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Dari atas mimbar ini, saya wasiatkan
kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah yang hadir, marilah kita
tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan tidak bosan untuk selalu
mengoreksi langkah-langkah kita dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini,
sudah sesuaikah dengan petunjuk yang diberikan oleh Rasulullah saw..
Jama’ah
Jumu’ah rahimakumullah
Bila kita cermati keadaan kita, kita
dapati, krisis ekonomi dan berbagai krisis yang mendera bangsa kita tak kunjung
berakhir. Angka kejahatan di masyarakat kita -dari hari ke hari- semakin
meningkat. Pencurian, perampokan, penjarahan, perkosaan dan berbagai bentuk
kejahatan lainnya setiap harinya menghiasi halaman-halaman surat kabar dan
media massa lainnya. Kebebasan ummat Islam untuk melaksanakan syari’at Allah
pun dirampas. Kiranya inilah dzull, kehinaan yang ditimpakan oleh Allah kepada kita,
seperti disabdakan oleh Rasulullah saw..
إِذَا
تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ
وَتَرْكُتُم الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ عَنْكُمْ
حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ. (صحيح، رواه أحمد وأبو داود والبيهقي
وغيرهم).
“Jika kalian sudah berdagang
dengan ‘inah, rela dengan pertanian, mengikuti ekor-ekor sapi (ternak) dan
meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menguasakan kehinaan pada kalian yang
tidak diangkat kehinaan tersebut sampai kalian kembali kepada dien kalian.” (Hadist shahih riwayat Ahmad, Abu
Daud, Al-Baihaqi, dan yang lain).
Hadis
ini memberitahukan kepada kita bahwa kehinaan yang menimpa kita bahwasanya
disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang kita perbuat.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Hari ini, kita telah jauh dihanyutkan
oleh kecintaan kepada kehidupan dunia. Dan di dalam hati kita pun tiada lagi
tempat untuk menggelorakan semangat juang, berjihad fi sabilillah.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Tidak ada makhraj, jalan
keluar dari semua kehinaan yang meliputi kita kecuali dengan kembali kepada
dien kita, Islam.
Ketika
cabang-cabang Islam sudah tidak terpelihara, sudah lama ditinggalkan, berarti
akarnya pun rapuh. Maka, kembali kepada Islam berarti kembali kepada akarnya,
kembali mengokohkan pondasinya, Al-Qur’an dan As-Sunnah. Seperti dikatakan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
فَدِيْنُ
الْمُسْلِمِيْنَ مَبْنِيٌّ عَلَى كِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ وَمَا
اتَّفَقَتْ عَلَيْهِ اْلأَئِمَّةُ، فَهَذِهِ الثَّلاَثَةُ أُصُوْلٌ مَعْصُوْمَةٌ.
(مجموعة فتاوى ابن تيمية).
Dien kaum muslimin dibangun
atas dasar; Mengikuti Kitabullah, Sunnah RasulNya dan kesepakatan para imam
(Ijma’). Ini adalah tiga pokok landasan yang maksum.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Ada
satu fenomena yang mencengangkan sekaligus membingungkan. Jika kita menyimak
apa yang disampaikan oleh para khatib, para da’i atau pun penceramah yang rajin
tampil di televisi, radio atau surat kabar, mereka semua mengaku mengajak ummat
ini kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hanya saja apa yang mereka
sampaikan pada kenyataannya sering bertentangan antara yang satu dengan yang
lainnya. Dan kita pun jadi bingung, mana di antara mereka yang benar-benar
kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebab tidak mungkin Al-Qur’an dan
As-Sunnah memerintahkan sekaligus melarang satu amalan tertentu.
Sebenarnyalah, keadaan ini persis
seperti yang disampaikan oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu .
إِنَّكُمْ
سَتَجِدُوْنَ أَقْوَامًا يَزْعَمُوْنَ أَنَّهُمْ يَدْعُوْنَكُمْ إِلَى كِتَابِ
اللهِ وَقَدْ نَبَذُوْهُ وَرَاءَ ظُهُوْرِهِمْ فَعَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ
وَإِيَّاكُمْ وَالتَّبَدُّعَ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّنَطُّعَ وَإِيَّاكُمْ
وَالتَّعَمُّقَ وَعَلَيْكُمْ بِالْعَتِيْقِ. (رواه اللالكائي في شرح أصول اعتقاد
أهل السنة والجماعة).
Kalian akan menemui
golongan-golongan yang mengaku mengajak kalian kepada Kitabullah, padahal
mereka menaruhnya di belakang punggung mereka. Maka kalian harus berilmu dan
jangalah berbuat bid’ah, janganlah berlebih-lebihan dalam beramal atau pun
perkataan dan berpeganglah kepada para pendahulu (salaf). (HR. Al-Lalika’iy).
Sungguh,
sahabat Abdullah bin Mas’ud adalah sahabat yang sangat paham terhadap
Kalamullah dan Sunnah Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam. Sebab Allah berfirman:
وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ
بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ [التوبة/100]
“Dan orang-orang yang terdahulu
lagi pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka Surga-Surga yang
mengalir di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa
Allah telah meridhai para sahabat Muhajirin dan Anshar. Makanya Allah ridha
terhadap aqidah mereka, perkataan mereka dan perbuatan mereka. Selanjutnya
Allah menjelaskan bahwa Dia juga meridhai orang-orang yang mau mengikuti mereka
dengan baik. Mengikuti mereka dalam artian meyakini aqidah mereka, mengamalkan
dan tidak menyelisihi pendapat mereka dan mencontoh sikap dan perbuatan mereka.
Jannah, Surga yang abadi telah Allah janjikan Rasulullahsaw.bersabda:
خَيْرُ
النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ،
ثُمَّ يَجِيْءُ أَقْوَامٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِيْنَهُ وَيَمِيْنُهُ
شَهَادَتَهُ. (رواه الإمام أحمد في مسنده والبخاري ومسلم).
“Sebaik-baik manusia adalah
pada masaku kemudian masa setelahku, kemudian masa setelah itu, kemudian datang
suatu kaum yang kesaksiannya mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului
kesaksiannya.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Hadits di atas memberikan jaminan,
sebaik-baik manusia, dalam segala hal adalah generasi Rasulullahsaw.atau para sahabat, kemudian generasi tabi’in dan
kemudian generasi tabi’ut tabi’in. mereka adalah sebaik-baiknya manusia;
aqidahnya, perkataannya, dan perbuatannya. Merekalah salafus shalih, yang
pantas kita jadikan sebagai suri tauladan.
Asy-Sya’bi,
salah seorang seorang tabi’in berpesan:
عَلَيْكَ
بِآثَارِ السَّلَفِ وَإِنْ رَفَضَكَ النَّاسُ وَإِيَّاكَ وَآرَاءَ الرِّجَالِ
وَإِنْ زَخْرَفُوْهَا لَكَ بِالْقَوْرِ. (إعلام الموقعين).
Berpeganglah kepada peninggalan para salaf walaupun karenanya kamu ditolak oleh orang banyak, jauhilah pendapat para tokoh, walaupun mereka menghiasi perkataan mereka.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Maka
jelaslah sudah bahwa memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah yang benar adalah
memahami keduanya dengan metode dan pemahaman para salaf us shalih.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ
وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
No comments:
Post a Comment