Monday, August 17, 2015

Hikmah perbuatan ikhlas


Ada satu cerita. Seseorang bernama Pak X yang baru saja panen singkong bermaksud memberikan hadiah singkong untuk Pak Makmur yang terkenal baik hati dan dermawan. Sesampainya di rumah Pak Makmur, Pak X pun menyerahkan singkong tadi. Namun, tanpa diduga Pak Makmur membalas kebaikan itu dengan memberinya daging ayam. Padahal Pak X memberi singkong tanpa mengharapkan pamrih.
Dalam perjalanan pulang, Pak X bertemu Pak Y. Setelah mendengar cerita pak X, Pak Y berpikir bahwa jika memberi singkong saja dibalas dengan daging ayam, apalagi memberi durian, tentu dibalas dengan yang lebih dari daging ayam. Maka, Pak Y pun membeli durian untuk diberikan pada Pak Makmur. Sesampainya di rumah Pak Makmur, Pak Y memberikan durian tersebut. Pak Makmur yang sudah menjadi sifatnya memberi, berpikir apa yang bisa ia berikan pada Pak Y karena ia merasa tak punya apa-apa lagi selain singkong tadi. Akhirnya, Pak Makmur pun memberikan singkong tersebut pada Pak Y. Dan, Pak Y pulang dengan perasaan kecewa.
Lalu apa hikmah yang bisa kita petik dari cerita ini? Bahwa sepatutnya kita berbuat kebaikan secara ikhlas. Lakukan dan berikan kebaikan kepada orang lain, lalu lupakanlah. Tak perlu diingat-ingat apalagi dihitung-hitung. Jangan pula mengungkit-ungkit kebaikan, baik terhadap orang lain maupun orang yang bersangkutan. Berlatihlah untuk ikhlas dalam berbuat kebaikan. Agar kebaikan kita menjadi bernilai di hadapan Alloh Swt.
Ciri orang yang susah ikhlas itu banyak kecewa. Kecewa karena yang ia harapkan adalah penilaian dan balasan dari makhluk, sehingga ketika hal itu tidak datang maka kecewalah ia. Karena sesungguhnya makhluk tidaklah memiliki apa-apa, melainkan Alloh pemilik segala-galanya. Sedangkan orang yang ikhlas akan senantiasa ringat hatinya dan bahagia, karena ia tak pikirkan penilaian dan balasan dari makhluk, hanya penialain dan ganjaran dari Alloh yang ia harapkan.
Alloh Swt. berfirman, “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhoan Alloh dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Alloh Maha melihat apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqoroh [2] : 265)
Semoga Alloh Swt. senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa ikhlas dalam berbuat kebaikan. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]http://www.smstauhiid.com/

No comments:

Post a Comment

Wanita yangTidak Boleh Dinikahi

Wanita yang tidak tidak boleh dinikahi Menurut Islam Penulis H. TARMIZI ALFUJUDY Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan demi terc...